Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu warga Israel melakukan protes di seluruh negeri terhadap pemerintah sayap kanan selama empat minggu berturut-turut. Unjuk rasa terbaru diadakan pada Sabtu (28/1/2023), dengan para demonstran yang membawa bendera Israel di Jalan Kaplan di Tel Aviv meneriakkan "Tidak untuk kediktatoran”.
Dalam beberapa minggu terakhir, protes diarahkan terutama terhadap usulan perubahan pemerintah yang akan melemahkan sistem peradilan.
Menurut rencana Menteri Kehakiman, Yariv Levin, mayoritas di parlemen harus bisa mengesahkan undang-undang, meski melanggar Undang-Undang Dasar menurut pendapat Mahkamah Agung.
Levin juga ingin mengubah komposisi badan yang mengangkat hakim. Perubahan besar juga bisa terjadi di tangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang saat ini dalam persidangan atas dugaan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan korupsi.