Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi aksi unjuk rasa. (Unsplash.com/Chris Slupski)

Intinya sih...

  • Puluhan ribu warga Rumania demonstrasi menuntut pemilihan presiden dimulai kembali setelah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
  • Aksi unjuk rasa dipimpin oleh partai populis sayap kanan AUR, pendukung Calin Georgescu yang unggul dalam putaran pertama.
  • Mahkamah Konstitusi membatalkan pemilihan karena penggunaan teknologi digital ilegal dan campur tangan asing dalam proses pemilu.

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu warga Rumania yang marah atas pembatalan pemilihan presiden mengadakan demonstrasi di ibu kota Bukares pada Minggu (12/1/2025). Protes serupa di Bukares juga dilakukan dua hari sebelumnya.

Mahkamah Konstitusi telah membatalkan pemilihan hanya dua hari sebelum putaran kedua pada 8 Desember 2024 dan hasil putaran pertama pada 24 November. Putusan muncul setelah Calin Georgescu, seorang populis sayap kanan dan penentang Uni Eropa unggul dalam putaran pertama.

1. Demonstran ingin pemilu putaran kedua dilaksanakan

Ilustrasi pemilu. (Unsplash.com/Element5 Digital)

Aksi unjuk rasa ini diselenggarakan oleh partai populis sayap kanan Aliansi Serikat Buruh Rumania (AUR). Mereka yang hadir sebagain besar merupakan pendukung Georgescu.

"Kami tegaskan bahwa demonstrasi ini adalah milik rakyat Rumania, dan AUR hanya menyediakan wadah bagi mereka yang ingin menyampaikan ketidakpuasannya terhadap pembatalan pemilihan presiden dan menuntut dimulainya kembali proses pemilu, dimulai dari putaran kedua," demikian pernyataan partai tersebut, dikutip dari Anadolu Agency.

Demonstran membunyikan klakson dan melambaikan bendera Rumania, sementara yang lain membawa plakat bertuliskan slogan-slogan yang menyerukan demokrasi dan pemilu bebas. Warga juga menuntut dimulainya kembali pemilihan presiden putaran kedua.

2. Tuduhan mendapat keuntungan dari TikTok

ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)

Mahkamah Konstitusi dalam putusannya menyampaikan pembatalan dilakukan karena adanya penggunaan teknologi digital secara ilegal, termasuk kecerdasan buatan, dan menuduh ada sumber dana yang tidak dijelaskan. Georgescu telah menyatakan tidak ada pengeluaran kampanye, dilansir dari Associated Press.

Unggulnya Georgescu dalam pemilu telah dikaitkan dengan akun TikTok miliknya, yang kini memiliki 7,2 juta like dan 646 ribu pengikut. Ada tuduhan bahwa pengikut daring Georgescu meningkat secara artifisial, sementara badan keamanan tertinggi Rumania menuduh ia diberi perlakuan istimewa oleh TikTok dibanding kandidat lainnya.

Keputusan pengadilan tersebut muncul setelah Dewan Tertinggi Pertahanan Nasional mendeklasifikasi dokumen dinas rahasia yang menunjukkan adanya campur tangan oleh pihak asing dalam proses pemilu di negara tersebut.

3. Jadwal pemilihan ulang telah ditetapkan

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait keputusan pengadilan, Georgescu telah mengajukan banding di pengadilan banding setempat dan mengajukan pengaduan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Tanggal baru telah ditetapkan untuk pemungutan suara ulang dengan putaran pertama dijadwalkan pada 4 Mei 2025. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, putaran kedua akan diadakan dua 14 hari kemudian.

Belum jelas apakah Georgescu akan dapat berpartisipasi dalam pemilihan ulang. Dia unggul dalam putaran pertama dengan meraih sekitar 23 persen suara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team