Pembicaraan damai Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar. (twitter.com/Muhammad Najmuddeen Hamidi)
Sebelum dua serangan bom tersebut, serangan lain terjadi pada hari Sabtu, 21 November 2020 di pusat kota Kabul, di daerah yang memiliki pengamanan ketat. Serangan yang terjadi beberapa pekan lalu itu menyebabkan setidaknya 8 orang meninggal. Serangan dilakukan menggunakan roket mortir yang ditembakkan dengan dua kendaraan pada pagi hari yang sibuk.
Melansir dari VOA, kelompok teror ISIS, menurut SITE Inteligence Group, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut (22/11). Taliban mengaku tidak terlibat dalam serangan. Salah satu roket mortir yang ditembakkan jatuh di dekat kedutaan besar Iran namun hanya menimbulkan kerusakan pada kaca dan beberapa peralatan saja.
Pembicaraan damai antara Afghanistan dan Taliban masih berlangsung di Doha, Qatar. Pembicaraan tersebut bersejarah karena baru pertama kalinya pertemuan itu terjadi secara resmi dengan perwakilan dari kedua belah pihak.
Melansir dari laman BBC, kepala delegasi Afghanistan, Abdullah Abdullah, mengatakan bahwa kedua belah pihak “tidak harus sepakat 100 persen setiap masalah yang akan diselesaikan, namun diharapkan gencatan senjata demi kemanusiaan dan perdamaian yang diterima dan didukung oleh semua warga Afghanistan (12/11).
Mullah Baradar Akhund, pemimpin delegasi Taliban memberikan seruan agar Afghanistan memiliki sistem Islam “dimana setiap suku dan etnis menjalani hidup dalam cinta dan persaudaraan”.