ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)
Nuclear Threat Initiative (NTI) pada 2019 mengatakan, ada konsensus di media, sesuai intelijen AS, bahwa Burevestnik telah diuji 13 kali dengan dua keberhasilan parsial. Pakar militer Rusia Alexei Leonkov menggambarkan rudal itu sebagai senjata pembalasan.
Rudal diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir atau hulu ledak konvensional. Rudal juga berpotensi bertahan lebih lama dibanding rudal lain, dan menempuh jarak yang lebih jauh.
Dilansir Al Jazeera, Putin juga berbicara mengenai kemungkinan Moskow menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir. Ia mengatakan, parlemen kemungkinan bisa mencabut ratifikasi yang dulu telah ditandangani. Rusia meratifikasi perjanjian tersebut pada tahun 2000.
Dia juga menuduh Barat sedang berupaya menciptakan tirai besi baru, bahwa perang di Ukraina telah dimulai oleh Barat sejak 10 tahun dengan Kiev sebagai proksi.
"Operasi militer khusus diluncurkan untuk menghentikannya," kata Putin.
Rusia menggunakan istilah "operasi militer khusus" dalam invasinya ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022. Perang belum selesai sampai saat ini, dan telah menewaskan ribuan warga sipil dan militer.