Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/fotiniya)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia dan Belarus, pada Senin (19/12/2022), setuju meningkatkan hubungan bilateral dalam bidang militer dan non-militer. Ini diucapkan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Minsk untuk bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko. 

Kunjungan Putin ke Belarus merupakan yang pertama kali, sejak bertandang pada 2019. Dalam konferensi pers, keduanya setuju melanjutkan perjanjian keamanan, termasuk menggelar latihan bersama dan pengiriman senjata ke Belarus, dilansir RFE/RL

Pada Desember ini, Rusia dan Belarus telah menyetujui pembentukan tentara gabungan. Bahkan, ribuan tentara Rusia sudah dikirimkan ke Belarus. Ini dilakukan dengan dalih melawan kemungkinan serangan Ukraina dan NATO yang menumpuk pasukannya di perbatasan. 

1. Lukashenko tegaskan pentingnya hubungan Belarus-Rusia

Presiden Lukashenko menggarisbawahi pentingnya hubungan Belarus-Rusia. Ia menyampaikan bahwa Rusia selalu membantu Belarus dalam memenuhi kebutuhannya. 

"Contohnya, apa kita memproduksi gas? Tidak. Kami memperoleh gas dari Rusia. Apa kita memproduksi 25 juta ton minyak untuk diproses? Kita memiliki dua kilang minyak paling modern. Bisahkah kita menyediakan bahan mentah itu? Tidak. Siapa yang kita hubungi? Rusia," ungkapnya. 

Lukashenko juga menyinggung kerja sama dalam bidang transportasi, terutama soal kebijakan cabotage. Ia menyebut Putin sudah menginstruksikan tahap akhir dan memutuskan kebijakan yang menguntungkannya. 

Ia juga menyatakan, bukan hanya migas saja yang menjadi topik utama, tapi juga kebijakan industri. Kedua negara setuju dalam menciptakan manufaktur paralel tapi terkoordinasi, sehingga keuntungan antara Rusia-Belarus terjamin keseimbangannya. 

2. Putin sebut Rusia tidak ingin menginfiltrasi negara lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di