Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)
Dilansir Reuters, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan perubahan itu masuk akal karena Rusia sedang mendekati situasi seperti Uni Soviet pada pertengahan 1980-an, ketika militer dan penegak hukum menyumbang 7,4 persen dari produk domestik bruto.
Peskov mengatakan sangat penting untuk memastikan pengeluaran tersebut selaras dan lebih terintegrasi ke dalam perekonomian negara secara keseluruhan. Hal itu dia sebut menjadi alasan Putin memilih ekonom sipil untuk menduduki jabatan di Kementerian Pertahanan.
“Orang yang lebih terbuka terhadap inovasi adalah orang yang akan menang di medan perang,” ujarnya.
Perombakan menunjukkan Putin menggandakan perang di Ukraina dan ingin memanfaatkan lebih banyak perekonomian negara untuk perang dan melawan sanksi Barat.
“Usulan untuk menunjuk salah satu ekonom pengadilan utama dan menteri negara utama di blok ekonomi untuk mengepalai Kementerian Pertahanan mungkin berarti Putin berencana memenangkan perang dengan pabrik industri pertahanan dan pasar internasional,” kata Alexander Baunov, mantan diplomat Rusia yang sekarang menjadi peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center.
“Strategi kemenangan dalam kasus ini bukanlah mobilisasi dan terobosan, tapi tekanan perlahan terhadap Ukraina dengan kekuatan superior dari kompleks industri militer Rusia dan perekonomian secara keseluruhan, yang tampaknya harus dibuat agar bagian depan dan belakang bekerja lebih efektif," tambahnya.