Melansir Associated Press, dekrit oleh Putin dilakukan setelah pasukannya menyerang kota terbesar kedua Ukraina, yakni Donbass. Menurut laporan jaksa dan pejabat setempat, terdapat enam orang tewas dan 31 lainnya mengalami luka-luka. Beberapa jam sebelumnya, pasukan Rusia meluncurkan tiga serangan rudal di Kharkiv, yang membuat pejabat menyebutnya sebagai 'terorisme absolut'.
Syniehubov selaku Gubernur Kharkiv melalui telegram mengatakan, bahwa serangan itu berasal dari peluncuran rudal Rusia. Adapun korban yang terkena serangan yaitu anak-anak berusia empat tahun dan remaja 16 tahun.
“Hanya bangunan sipil, pusat perbelanjaan, dan rumah-rumah penduduk Kharkiv yang aman dari serangan Rusia. Beberapa peluru menghantam pekarangan rumah-rumah pribadi. Garasi dan mobil juga hancur, beberapa kebakaran terjadi,” tulis Syniehubov.
Dia mengatakan bahwa salah satu rudal telah menghancurkan bangunan sekolah pada malam hari. Rudal lain juga menghantam bangunan rumah warga, dan mendarat di dekat fasilitas gudang Kharkiv.
“Semua (tiga rudal diluncurkan) secara eksklusif pada objek sipil, ini adalah terorisme mutlak!” kata Syniehubov.
Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, pada hari Senin mengatakan bahwa serangan dari pasukan Rusia telah menghantam pemukiman di perbatasan Luhansk-Donetsk. Rusia diyakini meluncurkan lima serangan rudal dan beberapa tembakan lainnya di wilayah itu.
Perlu diketahui, Wilayah Luhansk dan Donetsk bersama-sama membentuk pertahanan untuk bagian timur Ukraina, yang sampai sekarang dikenal sebagai wilayah Donbass.