Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Matthew Ansley)
Tsikhanouskaya mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menerima pesan anonim yang menyatakan bahwa suaminya, Siarhei Tsikhanouski telah meninggal di balik jeruji besi. Pesan itu tidak benar karena pada besok harinya aktivis pro-Lukashenko mengunggah video dari kamera penjara bertanggal 5 Juli, menunjukkan Tsikhanouski sedang melakukan latihan leher dan makan.
“Hati saya sangat lega melihat suami saya Siarhei hidup dan kuat,” kata Tsikhanouskaya di Twitter, menambahkan bahwa pihak berwenang sekarang harus merilis video yang menunjukkan Babaryka dan tokoh oposisi lainnya yang kondisinya tidak diketahui.
Tsikhanouski adalah blogger populer yang ditangkap pada 2020 setelah mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri melawan Lukashenko. Tsikhanouskaya kemudian mencalonkan diri sebagai penggantinya dan mengklaim kemenangan, tapi terpaksa meninggalkan Belarusia setelah Lukashenko mengatakan dia menang telak dan menindak secara brutal pengunjuk rasa dan lawan.
Usai pemilu negara itu dilanda protes besar-besaran, beberapa di antaranya menarik lebih dari 100 ribu orang. Pihak berwenang menanggapi dengan penumpasan brutal yang menyebabkan lebih dari 35 ribu orang ditangkap, ribuan dipukuli oleh polisi saat dalam tahanan, dan puluhan organisasi dan media independen ditutup.
Spring 96 mengatakan Tsikhanouski tidak diberi akses bertemu pengacara dan keluarganya untuk memberikan perincian tentang kondisinya. Kelompok itu juga mengatakan bahwa pesan jahat kepada istrinya kemungkinan besar merupakan provokasi yang melibatkan layanan khusus Belarusia.
Kelompok hak asasi manusia Viasna memperkirakan bahwa Belarusia memiliki sekitar 1.500 tahanan politik. Pemimpin kelompok itu, Ales Bialiatski, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2022 telah dihukum 10 tahun karena dituduh mendanai tindakan yang melanggar ketertiban umum dan penyelundupan.