Qatar Airways PHK 200 Staf, Emirates Minta Pilot Cuti Tak Berbayar

Doha, IDN Times - Dua maskapai besar asal Timur Tengah, Qatar Airways dan Emirates, mengambil langkah drastis di tengah pandemik COVID-19.
Pada minggu ini, sebanyak kurang lebih 200 staf asal Filipina diberhentikan oleh Qatar Airways. Sedangkan Emirates meminta para pilotnya untuk mengambil cuti tak berbayar.
Ini terjadi lantaran industri penerbangan dan pariwisata terkena dampak keras dari virus corona baru tersebut. Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, sampai meminta bantuan dana pemerintah sebesar Rp915 triliun. Dikutip CNBC, bantuan itu akan dipakai untuk membayar para pemasok guna menjaga kesehatan rantai pasokan.
1. Pekerja asal Filipina mengaku terkejut dengan keputusan mendadak ini
ABS CBN melaporkan bahwa para karyawan asal Filipina mendapatkan surat pemecatan pada Senin (16/3). Mereka secara resmi diminta untuk memproses pemberhentian ini keesokan harinya. Pemerintah Filipina mengatakan mayoritas adalah para staf di bagian teknis seperti engineer dan perbaikan.
Mereka pun mengaku terkejut dengan keputusan yang mendadak tersebut. Kedutaan Besar Filipina di Doha mengaku sedang berkoordinasi dengan Kementerian Urusan Pengembangan Administratif, Tenaga Kerja dan Sosial Qatar. Filipina meminta Qatar untuk memberi bantuan khusus kepada karyawan yang masih punya utang bank.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello berkata kepada Reuters, sampai kini pihaknya masih berusaha memastikan penyebab sebenarnya dari keputusan Qatar Airways itu. Akan tetapi, pihak maskapai masih bungkam.