ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson
Ketika peraturan itu masih berstatus rancangan pada minggu lalu, Justin Trudeau sudah memberikan kritik pedasnya. "Saya tidak bisa membayangkan bahwa di masyarakat yang bebas kita akan melegitimasi diskriminasi terhadap warga negara berdasarkan agama mereka," kata Trudeau, seperti dikutip Bloomberg.
Tensi antara Quebec dan pemerintah federal pun kian terasa. Provinsi itu mengeluarkan klausul khusus (notwithstanding clause) yang memungkinkannya mengeluarkan peraturan tertentu meski bertentangan dengan undang-undang nasional. Apalagi Premier Francois Legault yang berasal dari partai tengah-kanan dan memimpin Quebec berhasil mendapatkan suara mayoritas.
Menteri Imigrasi, Simon Jolin-Barrette, menyebut ini adalah langkah Quebec untuk menegaskan sekularismenya. "Setiap masyarakat bergerak dengan kecepatan, citra, dan berdasarkan nilai masing-masing. Quebec sudah sampai di titik yang secara formal menuliskan di dalam hukum bahwa negara dan agama itu terpisah," ucapnya.