Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Week
The Week

Riyadh, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi di bawah perintah Raja Salman pada hari Senin (26/2/2018) memerintahkan pemecatan dan penggantian rantai komando militer mereka. Raja Salman telah memecat Pimpinan staf militer Arab Saudi dan beberapa perwira tinggi dalam upaya untuk memperbarui sistem pertahanan negara.

Tidak hanya militer, penjabat-penjabat senior yang bekerja di kementerian terutama Kementerian Dalam Negeri ikut menjadi target pemecatan, seperti yang dilansir dari The Guardian, BBC, dan France24.

1. Guncangan besar yang dilakukan oleh Raja Salman

Manila Bulletin News

Banyak pihak menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Raja Salman ini menjadi goncangan terbesar yang pernah dialami Pemerintahan Arab Saudi. Dari pimpinan staf militer, Angkatan Darat maupun Udara menjadi tujuan utama dari pemecatan yang dilakukan oleh Raja Salman.

Pihak kerajaan belum ada berkomentar apa-apa mengenai alasan dari pemecatan tersebut. Tapi banyak yang melihat bahwa alasan utamanya terletak pada keterlibatan militer Arab Saudi dalam operasi militer di Yaman.

Lambat serta lamanya perkembangan operasi militer di Yaman dianggap menjadi faktor utama mengapa beberapa petinggi militer Arab Saudi dipecat. Arab Saudi yang sudah memasuki tahun ketiga berkonflik bersama pasukan pemberontak Houthi dari tahun 2015, sampai sekarang belum dapat menunjukkan keberhasilan sama sekali.

Puluhan hingga ratusan prajurit Arab Saudi harus menjadi korban dalam perang semu melawan pemberontak Houthi yang selalu bentrok di perbatasan Saudi-Yaman. Tidak hanya konflik darat, tetapi kekuatan misil Houthi yang dapat menghancurkan Madinah dan Riyadh membuat situasi konflik ini harus segera diakhiri secepatnya.

2. Putra Mahkota Mohammed bin Salman dianggap berperan penting dalam pemecatan tersebut

Al Arabiya

Ketika Raja Salman melakukan kebijakan ini tentu ia harus mempertimbangkannya bersama Menteri Pertahanan Arab Saudi, yaitu putra mahkota Mohammed bin Salman. Putra Mahkota diyakini menjadi penghasut keputusan Raja Salman untuk memecat para petinggi militer maupun pejabat senior di dalam kementerian.

Jenderal Abdul Rahman bin Saleh al-Bunyan adalah Kepala Staf militer Arab Saudi yang telah 'disingkirkan' dari jabatannya bersama dengan beberapa perwira lainnya di Dinas Kemiliteran. Sampai sekarang masih belum jelas siapakah yang akan mengisi jabatan itu.

Hanya menurut ahli analisis dari Arab Saudi, Ahmed al-Towayan yang akan menggantikannya adalah perwira-perwira muda yang sangat berpengalaman dan dekat hubungannya bersama putra mahkota.

Tidak hanya itu, keputusan ini dianggap kontroversial, di mana mereka telah memilih wanita pertama untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial, Tamadar Bint Yousef al-Ramah di dalam Kementrian Arab Saudi.

Memang diketahui bersama bahwa Arab Saudi sedang mengalami masa transisi dari negara yang penuh batasan untuk wanita. Sekarang, sedikit demi sedikit pembatas itu mulai dihilangkan di bawah pengaruh putra mahkota Mohammed bin Salman.

3. Orang berpengaruh Arab Saudi yang tetap hidup mewah walau sudah ditangkap akibat tuduhan korupsi

Vox

Banyak penjabat pemerintahan yang ditangkap di Arab Saudi akibat berbagai kasus telah menciptakan keraguan di mata Kerajaan. Negara Arab Saudi yang tidak lama ini digemparkan dengan kasus korupsi orang-orang elit di pemerintahan, kementerian, maupun kerajaan telah membuat dunia heboh.

Alhasil banyak dari mereka yang ditangkap dan dibawa ke penjara bintang lima yaitu hotel mewah Ritz-Carlton. Memang berbeda dari negara lain di dunia. Karena yang terlibat di sini adalah orang-orang penting di Kerajaan Arab Saudi, maka mereka mendapatkan 'penjara' sementara kelas satu hingga penyelidikan selesai.

Status mereka yang baru saja tersangka membuat mereka mendapat banyak kemewahan akibat status royal yang dimiliki.

Selain itu, Raja Salman juga menunjuk Pangeran Turki bin Talal untuk menjadi Wakli Gubernur di Provinsi Assir Selatan. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak. Karena ia adalah saudara dari Pangeran Al-Waleed bin Talal yang ditangkap akibat tuduhan kasus korupsi dan dibebaskan 2 bulan kemudian.

Banyaknya pertanyaan yang ditimbulkan membuat orang-orang yakin bahwa pengaruh dan kebijakan yang dihasut oleh putra mahkota Mohammed bin Salman kepada ayahya Raja Salman, telah berhasil membuat Arab Saudi tergoncang dengan kuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team