Eks PM Thaksin berada di pengasingan selama 15 tahun demi menghindari daftar tuntutan pidana. Walau begitu, Thaksin terus aktif memainkan situasi politik di Thailand dari kejauhan seperti hantu.
Setelah kudeta terakhir, militer Thailand memutuskan untuk menyelesaikan masalah Thaksin untuk selamanya dengan menulis ulang konstitusi, sehingga partainya tidak dapat merebut kekuasaan.
Militer Thailand mengangkat 250 senator, yang kebanyakan dianggap masih setia kepada Jenderal Prayuth dan Prawit Wongsuwan yang merupakan orang-orang yang memimpin kudeta terakhir.
Dengan dukungan para senator, dan setelah banyak manuver, Pheu Thai dicopot dari jabatannya pada pemilu terakhir tahun 2019. Di bawah konstitusi rancangan militer, para senator masih dapat memberikan suara sekali lagi untuk memilih perdana menteri berikutnya.
Dengan dukungan mereka, kedua jenderal tersebut masih dapat membentuk pemerintahan meskipun Pheu Thai memenangkan pemilu mendatang. Walau begitu, para senator tidak dapat membuat undang-undang atau mengatur anggaran.
Jika Partai Pheu Thai mendapatkan lebih dari 200 dari 500 kursi yang diperebutkan, akan sulit atau bahkan tidak mungkin bagi militer Thailand untuk mengeluarkan mereka dari pemerintahan berikutnya.