Jakarta, IDN Times - Bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia, rakyat Myanmar melakukan protes terhadap pemerintah junta militer. Lebih dari 5 juta orang terlibat dalam gerakan tersebut dan mereka melakukan mogok massal dengan cara meluncurkan serangan diam.
Jika protes terhadap junta sebelumnya sering terlihat berupa demonstrasi di jalanan, kali ini kota-kota besar di Myanmar terlihat sunyi dan sepi. Banyak pemilik toko ikut melakukan mogok massal karena menanggap bahwa pemerintah junta telah keterlaluan.
Baru-baru ini, pasukan junta menggunakan truk militer untuk menabrak demonstran hingga menyebabkan beberapa orang tewas. Selain itu, diketahui pula ada belasan orang yang dibunuh pasukan junta, termasuk anak-anak. Banyak pedagang dan rakyat dengan sukarela ikut dalam gerakan pemogokan massal karena menganggap junta telah melewati garis batas.