(Maria Ressa terpilih sebagai salah satu Person of the Year 2018 Majalah Time) www.rappler.com
Sebelum mendirikan Rappler, Ressa bekerja untuk ABS-CBN Filipina. Rappler sendiri lahir dari sebuah halaman komunitas Facebook pada Agustus 2011. Sesudah itu, Rappler menjelma menjadi media independen terbesar di Filipina.
Ressa sendiri pernah bertugas di Indonesia, di mana Rappler memiliki biro di Jakarta. Sebelumnya, Ressa juga pernah bekerja di CNN sebagai jurnalis investigasi dan menjabat sebagai kepala biro CNN Filipina.
Rappler merupakan media yang berulang kali memberitakan soal operasi perang melawan narkoba yang merupakan kebijakan Duterte.
Di Manila, jurnalis Rappler sempat dilarang meliput di Istana Malacanang, istana kepresidenan Filipina. Larangan ini juga sempat diperluas hingga di luar istana.
Pada 2019, Ressa pernah ditangkap di kantor pusat Rappler di Manila dengan tuduhan fitnah digital, perkara baru yang menimpanya setelah tuduhan penggelapan pajak.
“Kasus ini konyol dan fakta bahwa mereka membawa surat penangkapan adalah parodi peradilan,” ucap Ressa, kala itu.