Rasis ke Pribumi Amerika, Rick Santorum Dipecat CNN

Washington, IDN Times - Mantan senator AS dari Partai Republik, Rick Santorum dipecat oleh CNN sebagai komentator politik. Kabar pemecatan Santorum mulai beredar pada Sabtu (22/5/2021), waktu setempat, dan jaringan media itu telah membenarkan berita tersebut.
Santorum dipecat setelah perkataannya dalam suatu acara pada April 2021, yang dianggap telah rasis terhadap pribumi AS. Setelah pernyataannya di acara tersebut beberapa pihak telah mendesak agar Santorum diberhentikan.
1. Pernyataan Santorum di Young American Foundation
Melansir dari The Guardian, dalam acara Young American Foundation, sebuah kelompok pemuda konservatif, Santorum yang berbicara dalam acara itu melontarkan perkataan yang dianggap merendahkan pribumi AS dan bangga dengan kedatangan pemukim Eropa.
“Kami datang ke sini dan membuat batu tulis kosong. Kami melahirkan bangsa dari nol. Maksudku, tidak ada apa-apa di sini. Maksud saya, ya kami memiliki penduduk asli Amerika, tetapi sejujurnya tidak banyak budaya Pribumi Amerika dalam budaya Amerika."
Pernyataan mantan senator dari Republik itu telah membuat penduduk Fawn Sharp, presiden Kongres Nasional Indian Amerika, mendesak agar Santorum dipecat.
"Menayangkan seseorang dengan pandangannya tentang genosida penduduk asli Amerika pada dasarnya tidak berbeda dengan menempatkan Nazi langsung di televisi untuk membenarkan Holocaust. Setiap organisasi media arus utama harus memecatnya atau menghadapi boikot dari lebih dari 500 Suku Bangsa dan sekutu kami dari seluruh negeri dan seluruh dunia," kata Sharp dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari CNBC News.
2. Klarifikasi Santorum
Melansir dari CNN, setelah ucapan kontroversialnya itu yang dianggap merendahkan pribumi AS, dia tidak tampil di CNN selama seminggu. Pada bulan Mei, Santorum mendapat undangan di acara Cuomo Prime Time, pembawa acara Chris Cuomo mengkonfrontasinya tentang masalah tersebut, dan Santorum mengakui bahwa komentarnya tidak akurat. Dia mengatakan bahwa dia telah salah bicara.
"Saya berbicara tentang, dan saya salah bicara dalam hal ini, saya berbicara tentang pendirian, dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam pendirian. Saya tidak akan pernah, dan Anda tahu, orang-orang berkata, 'Oh, saya mencoba mengabaikan apa yang kami lakukan terhadap penduduk asli Amerika.' Jauh dari itu! Cara kami memperlakukan penduduk asli Amerika sangat mengerikan. Itu bertentangan dengan setiap tulang dan semua yang pernah saya perjuangkan, sebagai seorang pemimpin, di Kongres."
Namun, meski menyadari dia salah berbicara Santorum di acara tersebut tidak meminta maaf atas ucapan yang dia lontarkan pada April 2021.
Penyiar CNN Don Lemon, yang mengikuti acara Cuomo, menyampaikan bahwa tindakan Santorum yang tidak meminta maaf di acara itu menyebalkan.
"Saya tidak percaya kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya bukanlah 'Maaf, saya mengatakan sesuatu yang bodoh, saya perlu belajar tentang sejarah negara ini," katanya. “Apakah dia benar-benar berpikir bahwa adalah ide yang baik baginya untuk tampil di televisi dan mencoba menutupi noda yang dia catat?”
3. Pemecatan Santorum
Penyataan Santorum di Young American Foundation telah membuat berbagai pihak mendesak agar dia dipecat. Wawancara dengan Cuomo tidak diterima dengan baik di dalam jaringan media tersebut, Santorum diputuskan dipecat. Menurut eksekutif senior CNN yang menyampaikan kepada HuffPost, mengatakan bahwa medianya tidak puas dengan penampilan Santorum dan tidak ada pembawa berita yang ingin mengungdangnya.
Santorum tidak bisa menanggapi permintaan komentar pada hari Sabtu mengenai pemecatannya.
Santorum bukanlah komentator pertama yang keluar dari jaringan media tersebut di tengah kontroversi. Sebelumnya ada kasus tak terlupakan yang melibatkan Jeffrey Lord dan Paris Dennard. Secara keseluruhan, CNN memiliki sejumlah kontributor berbayar yang membawa sudut pandang dan wawasan di berbagai bidang. Santorum sudah lama menjadi komentar politik di CNN, dia dikenal sebagai komentator politik yang mendukung Trump.