Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pembunuhan terhadap Dea-John Reid, seorang remaja kulit hitam berusia 14 tahun, di Birmingham diprotes oleh lebih dari 150 orang pada Sabtu (9/7/2022). Mereka menilai keputusan persidangan pada Mei lalu tidak adil.

Dea-John dibunuh pada Mei tahun lalu dengan ditikam setelah dikejar oleh sekelompok orang kulit putih yang meneriakkan hinaan rasial kepadanya. Pembunuhan itu dilaporkan merupakan serangan balasan terhadap konfrontasi memperebutkan sebuah tas Armani.

1. Empat orang terbebas dari hukuman

Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Dalam kasus pembunuhan ini seorang remaja kulit putih berusia 15 tahun, yang tidak disebutkan namanya karena alasan hukum, dihukum enam setengah tahun pada bulan Mei, tapi terbebas dari tuduhan pembunuhan secara sengaja.

Empat orang kulit putih lainnya yang dituduh terlibat dalam kasus ini adalah George Khan, 39, Michael Shields, 36, dan dua remaja berusia 15 dan 16 tahun, dibebaskan dari semua tuduhan.

Karena keputusan pengadilan dianggap tidak adil, orang-orang berkumpul di jalan di Kingstanding, yang merupakan tempat korban dibunuh untuk melakukan protes. Dalam aksi unjuk rasa ini mereka meneriakkan seruan tidak ada keadilan dan membawa spanduk yang bertulikan "Birmingham menentang rasisme".

Ibu Dea-John, Joan Morris, yang hadir dalam aksi ini meletakkan bunga di tempat putranya meninggal.

"Saya tidak mendapatkan keadilan untuk anak saya di pengadilan. Saya membutuhkan keadilan untuk Dea-John. Sungguh luar biasa melihat semua dukungan untuk Dea-John. Sungguh menakjubkan melihat semua orang ini bersama-sama," kata Morris dilansir dari Birmingham Live.

2. Susunan juri di Protes

Editorial Team

Tonton lebih seru di