Menurut para ilmuwan, pemanasan global karena gas rumah kaca memerangkap panas dari pembakaran bahan bakar fosil telah membuat kekeringan dan gelombang panas, pencairan gletser, naiknya permukaan laut, serta banjir. Australia belum lama ini telah mengalami suhu terpanas pada musim panas kali ini.
Tahun 2018 lalu, emisi gas karbon global mencapai rekor tertinggi, meskipun ada peringatan dari Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim yang didukung oleh PBB pada Oktober 2018 bahwa output gas harus dikurangi selama 12 tahun ke depan dengan tujuan menstabilkan iklim. Seorang murid asal Sydney bernama Eloise Kieler mengatakan bahwa dia merasa tak punya pilihan selain meninggalkan pelajaran saat itu juga.
"Meskipun menyaksikan krisis iklim terjadi, meskipun mengetahui faktanya, para politisi tidak bertindak, industri bahan bakar fosil terus menghasilkan keuntungan besar. Ini adalah masa depan kita, jadi kita akan keluar dari sekolah, berhenti dari kuliah, dan turun ke jalan untuk mengatakan cukup sudah. Tidakkah Anda akan mogok juga, jika Anda berpikir hal itu dapat membantu melindungi masa depan Anda sendiri?" ungkap Eloise Kieler seperti yang dikutip dari The Guardian.