Jakarta, IDN Times - Sekitar 150 tentara dari wilayah Siberia Rusia menolak penempatan kembali di Ukraina. Pasukan Siberia tercatat sebagai salah satu korban terbanyak dari kelompok militer dalam perang Ukraina.
Pasukan Siberia telah kembali ke Republik Buryatia selama akhir pekan, setelah para istri mereka memohon agar mereka kembali dalam video yang viral bulan lalu, menurut Alexandra Garmazhapova, yang memimpin lembaga antiperang Free Buryatia Foundation.
"Kalian membuat pilihan yang tepat, kalian menyelamatkan hidup kalian dan hidup orang lain!" tulis Garmazhapova menulis dalam sebuah unggahan Facebook pada Senin (11/7/2022). Pernyataan itu ditujukan kepada para tentara yang telah menolak permintaan perang.