ilustrasi pabrik (Unsplash.com/Pixabay)
Pajak karbon yang akan diterapkan oleh Austria itu berarti warga negara tersebut akan mendapatkan tagihan tambahan oleh para perusahaan yang mengelola layanan publik, seperti halnya transportasi umum.
Harga-harga produksi dari perusahaan yang mengeluarkan emisi, kemungkinan juga akan menaikkan produk mereka.
Menurut Associated Press, pemerintah Austria berharap akan dapat mengumpulkan uang pajak senilai 5 miliar euro atau Rp82,7 triliun pada tahun 2025 mendatang.
'Bonus iklim' yang akan dibagikan oleh pemerintah terhadap penduduk berbeda antara yang di kota dan di desa. Itu karena, di desa, masyarakat tidak mendapatkan fasilitas transportasi umum yang banyak seperti di kota. Karena itu, mereka mendapat bonus iklim 100 persen lebih banyak dari penduduk di kota.
Selain itu, anak-anak juga akan mendapatkan bonus tersebut tapi jumlahnya setengah dari orang dewasa. Jadi sebuah keluarga yang tinggal di ibu kota Wina dengan dua anak, setidaknya akan dapat 300 euro atau Rp4,9 juta.
Selain akan mengenakan pajak terhadap karbon, pemerintah di sisi lain berusaha mengurangi beban pajak. Biaya asuransi seperti kesehatan akan dikurangi untuk meringankan beban tersebut. Langkah ini disebut akan menguntungkan keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.
Perusahaan juga akan dapat pengurangan pajak biasa, karena penerapan beban pajak karbon yang akan dilakukan.