Jakarta, IDN Times - Kamala Harris berhasil melenggang kembali ke Gedung Putih bersama Joe Biden. Dia menjadi Wakil Presiden ke-49 Amerika Serikat usai memenangi Pilpres Amerika Serikat 2020 yang digelar pada Rabu, 3 November 2020. Harris dan Biden dilantik hari ini, Rabu (20/1/2021).
Rapat Kongres AS yang berlangsung di Gedung Capitol, Washington DC, pada akhirnya mengesahkan penghitungan electoral college yang memenangkan Biden-Harris pada 7 Januari 2021. Biden sejak awal mantap memilih Harris yang merupakan senator dari negara bagian California, sebagai pendampingnya di bursa Pemilihan Presiden Amerika Serikat.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih Kamala Harris, seorang pejuang yang tangguh bagi rakyat kecil, dan salah satu pejabat publik terbaik di negeri ini, untuk menjadi rekan satu perjuangan," cuit Biden, 12 Agustus 2020 pagi.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai wapres di era kepemimpinan Barack Obama itu, mengaku sudah kenal cukup dekat dengan Harris. Sebab, ia sempat bekerja dengan putranya, Beau.
"Saya melihat mereka bekerja melawan bank-bank besar, mengangkat orang-orang, melindungi anak-anak dan perempuan dari tindak kekerasan. Saat itu saya bangga kepada mereka berdua, dan kini saya bangga ia menjadi mitra dalam kampanye ini," tutur Biden lagi.
Sebenarnya, perempuan 55 tahun itu bukan wajah baru bagi Biden. Harris sempat ikut konvensi Partai Demokrat pada awal 2019. Bahkan dari atas panggung, ia kerap mengkritik Biden. Namun, peluangnya untuk menjadi capres tertutup pada akhir 2019.
Bagaimana rekam jejak Kamala Harris selama ini? Kebijakan apa saja yang pernah ia dukung dan tolak?