Ilustrasi warga mengenakan masker (IDN Times/Vanny El-Rahman)
Selain sistem demokrasi dan semangat gotong royong, teknologi informasi menjadi kunci penentu keberhasilan pencegahan pandemik di Taiwan. Markas Komando Pandemik Pusat Taiwan menggunakan ponsel untuk melacak seluruh penumpang yang masuk ke Taiwan, dan secara ketat memberlakukan tindakan karantina 14 hari.
Selain itu, banyak aplikasi yang dikembangkan kepada publik untuk memeriksa persediaan masker dan peringatan pengumpulan kerumunan dan lain-lain, telah berhasil mengendalikan pandemik.
Oleh karena itu, sejak merebaknya pandemik COVID-19 Wuhan, Taiwan tidak pernah menerapkan tindakan tegas untuk menutup kota atau lockdown, dan menciptakan keajaiban pencegahan pandemik.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mencantumkan Taiwan sebagai daerah berisiko sangat rendah.
"Taiwan sebagai contoh teladan bagaimana masyarakat dapat dengan cepat menanggapi krisis dan melindungi kepentingan warganya," tulis Journal of American Medical Association.
Dalam evaluasi 75 entitas ekonomi "Bloomberg Economics" Amerika Serikat, kinerja pencegahan pandemik Taiwan menempati urutan pertama.
CNN baru-baru ini memuji keberhasilan Taiwan dalam pencegahan pandemik dan menjadi contoh bagi masyarakat global. Majalah Time bahkan menyebut Taiwan sebagai contoh teladan pencegahan pandemik, yang telah memecah rekor terbaik dunia dalam upaya pencegahan pandemik, yakni tidak ada kasus infeksi lokal selama lebih dari 210 hari.