Jakarta, IDN Times- Human Rights Watch (HRW) menuduh pemerintah Damaskus dan Turki memperparah wabah kolera di Suriah. Turki disebut gagal memastikan aliran air yang memadai ke Sungai Efrat dari stasiun air strategis Alouk yang dikontrolnya.
Akibatnya, penduduk di wilayah timur laut Suriah yang dikuasai kelompok Kurdi tidak mendapat pasokan air yang cukup. Krisis air ini memperburuk penyebaran virus Kolera di daerah itu, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (9/11/2022).
Kolera umumnya diakibatkan oleh makanan atau air yang sudah terkontaminasi, yang menyebar di daerah pemukiman yang tidak memiliki jaringan pembuangan air limbah atau air minum utama.