New York, IDN Times - Indonesia dan Ekuador memperkuat hubungan bilateral melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Pembangunan Kapasitas Diplomatik. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri dan Mobilitas Manusia Ekuador, María Gabriela Sommerfeld Rosero, di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Kamis (25/9/2025).
MoU ini memperbarui kesepakatan kerja sama pendidikan dan pelatihan diplomatik yang telah diteken sejak 2006 namun masa berlakunya sudah habis. Dengan kesepakatan baru ini, kedua negara berkomitmen memperkuat pertukaran pengalaman dan kapasitas diplomat masing-masing.
Selain fokus pada kerja sama diplomasi, pertemuan ini juga membahas hubungan perdagangan yang terus tumbuh pesat antara kedua negara. Nilai perdagangan bilateral pada Januari–Juli 2025 tercatat sebesar juta dolar AS, meski Indonesia masih mengalami defisit sebesar 338,80 juta dolar AS.
Ekuador saat ini menjadi mitra dagang terbesar keenam Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Potensi kerja sama pun terbuka lebar, terutama di sektor otomotif, teknologi, hingga produk pertanian dan perkebunan.