Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Indonesia dorong gencatan senjata

  • Militer Israel serang Suriah

  • Kesepakatan gencatan senjata ditolak

Jakarta, IDN Times - Memburuknya situasi di Suweida, Suriah membuat komunitas internasional prihatin, termasuk Indonesia. Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam serangan Israel tersebut.

"Indonesia prihatin atas memburuknya situasi di Sweida, Suriah, yang telah menimbulkan banyak korban sipil. Indonesia juga mengecam intervensi militer Israel yang tidak menghormati kedaulatan Suriah," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya, Kamis (17/7/2025).

1. Dorong gencatan senjata

Ilustrasi Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)

Indonesia mendorong terwujudnya gencatan senjata permanen antara Pemerintah Suriah dan Kelompok Druze. Dalam pernyataannya, RI terus mendukung upaya yang dilakukan pemerintah Suriah dalam menciptakan perdamaian di seluruh wilayah Suriah.

"Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui dialog damai dan inklusif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Suriah, dengan tetap menjunjung tinggi persatuan nasional serta keutuhan wilayah Suriah," ucap mereka.

2. Israel serang Suriah

Foto ilustrasi bangunan rusak akibat perang. Foto diambil di Daraa, Suriah, pada 27 Januari 2022. (unsplash.com/Mahmoud Sulaiman)

Militer Israel menyerang pasukan pemerintah Suriah di sekitar kota Suweida, wilayah selatan Suriah yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze. Dan yang terbaru, mereka melakukan serangan ke Damaskus yang menargetkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan area sekitar Istana Presiden.

Serangan Israel tersebut terkait konflik antara kelompok Druze dengan pasukan keamanan Suriah. Para analis menyebut, serangan itu menandakan Tel Aviv telah memilih hegemoni militer daripada potensi kerja sama di kawasan itu.

3. Kesepakatan gencatan senjata tidak diterima

Ilustrasi Bendera Suriah (freepik.com/wirestock)

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suriah dan pemimpin Druze, Sheikh Yousef Jarbou, mengonfirmasi mereka sebetulnya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Namun, kesepakatan baru tersebut ditolak pemimpin Druze lainnya, Sheikh Hikmat al-Hajari. Ia berjanji akan terus berjuang hingga Suweida dibebaskan sepenuhnya. Padahal, kesepakatan itu sekaligus mendeklarasikan penghentian total dan segera terhadap semua operasi militer.

Editorial Team