Jakarta, IDN Times - Diplomat muda Indonesia, Silvany Austin Pasaribu memprotes pernyataan Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman ketika berbicara di forum PBB pada Sabtu, 26 September 2020 lalu.
Dalam video resmi yang diunggah ke YouTube PBB, Loughman menyerukan agar Pemerintah Indonesia memberikan akses kepada komisioner HAM PBB agar bisa berkunjung ke Papua. Janji itu, menurut Loughman, disampaikan oleh delegasi Indonesia dalam pertemuan KTT Melanesian Spearhead Group (MSG) pada tahun 2019 lalu.
"Tetapi, tidak ada kemajuan mengenai realisasi janji ini. Oleh sebab itu saya menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk mematuhi seruannya di hadapan para pemimpin negara kepulauan Pasifik," ujarnya.
Namun, menurut Silvany, apa yang disampaikan oleh PM Loughman benar-benar memalukan.
"Negara satu ini terus obsesif yang tidak sehat mengenai bagaimana Indonesia seharusnya bertindak atau mengatur negaranya," kata perempuan yang bertugas sebagai Sekretaris II Fungsi Ekonomi di PTRI New York, Amerika Serikat itu.
Ini bukan kali pertama Indonesia memprotes sikap Vanuatu di forum PBB. Sikap protes itu sudah disampaikan sejak 2016 lalu. Saat itu, yang memprotes adalah diplomat perempuan bernama Nara Masista Rakhmatia.
Mengapa Vanuatu kerap menyampaikan dukungan agar Papua memisahkan diri dari Indonesia?