Jakarta, IDN Times – Sekitar 2000 anak Yaman yang tergabung dalam kelompok Houthi dilaporkan tewas dalam pertempuran antara bulan Januari 2020 hingga Mei 2021. Keterangan itu diungkap dalam laporan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang dirilis pada Sabtu (29/1/2022), dikutip Al Jazeera.
Belakangan, kelompok tersebut aktif mengadakan pelatihan untuk mendorong anak-anak ikut berperang. Para pakar menemukan bukti bahwa kelompok Houthi menggunakan kamp musim panas dan masjid untuk menyebarkan ideologi dan merekrut anak-anak.
"Anak-anak diinstruksikan untuk meneriakkan slogan Houthi 'matilah Amerika, matilah Israel, kutuk Yahudi, kemenangan bagi Islam’. Di satu kamp, anak-anak berusia 7 tahun diajari membersihkan senjata dan menghindari roket,” kata empat anggota panel pakar.