Jakarta, IDN Times - Ribuan keluarga di Lebanon selatan memadati jalan raya menuju utara pada Senin (23/9/2024), melarikan diri dari pemboman Israel yang semakin meluas. Mobil, van, dan truk pikap, yang tak terhitung jumlahnya, penuh dengan barang dan orang-orang. Beberapa keluarga bahkan melarikan diri dengan membawa barang seadanya.
"Ketika serangan terjadi di pagi hari di rumah-rumah, saya mengambil semua surat-surat penting dan kami segera pergi. Serangan terjadi di sekitar kami. Itu sangat mengerikan," kata Abed Afou, dikutip dari Reuters.
"Saya menaruh satu tangan di punggung putra saya sambil memberitahunya agar tidak takut," tambahnya.
Keluarga Afou, dengan tiga putra berusia 6-13 tahun, serta beberapa kerabat lainnya memutuskan untuk pergi setelah desa mereka, Yater, yang berjarak sekitar 5 km dari perbatasan Israel, dihantam serangan hebat saat fajar. Mereka tidak tahu di mana mereka akan tinggal, namun yang mereka inginkan saat ini hanyalah mencapai Beirut.