Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Georgia pada Kamis (2/3/2023) mengadakan demonstrasi besar menolak pengesahan hukum yang melabeli media sebagai agen asing. Publik menganggap bahwa kebijakan tersebut akan membawa negara pecahan Uni Soviet itu kembali ke masa autoritarianisme.
Sebelumnya, pemimpin Partai Georgian Dream Irakli Kobakhidze mengaku menyetujui keputusan penetapan media yang mendapat pendanaan dari luar negeri sebagai agen asing. Ia mengungkapkan bahwa kebijakan ini untuk memberikan transparansi berapa dana asing ke media di Georgia.