Melaporkan dari RCI, demonstrasi di Haiti terjadi di beberapa kota besar, seperti Port au Prince, Gonaives, Les Cayes dan lainnya. Adanya unjuk rasa ini membuat jalanan di Haiti lumpuh setelah tertutup blokade demonstran yang menutup dengan membakar ban, sampah dan lainnya.
Namun unjuk rasa ini masih menjadi permulaan, sedangkan mobilisasi terbesar diperkirakan akan dimulai pada tanggal 20 Januari nanti. Ketika pelantikan presiden AS terpilih Joe Biden dan tanggal 22 Januari untuk memeringati protes besar di tahun 2016 lalu.
Selama dipimpin Moïse, negara berpenduduk 11 juta jiwa tersebut masih menghadapi ketidakstabilan politik. Bahkan terpilihnya Moïse yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen dengan pemilih yang sebesar 21 persen dari total warga yang berhak mengikuti pemilu, dilansir dari AP News.
Hingga kini Haiti masih berupaya pulih dari bencana Gempa Bumi 2010 dan Badai Matthew pada tahun 2016. Bahkan sejak itu, ekonomi, sosial politik di Haiti begitu terdampak dengan naiknya tingkat kekerasan dan inflasi yang mengakibatkan makin langkanya makanan dan bahan bakar.