Jakarta, IDN Times - Ribuan warga sipil melarikan diri dari pengeboman besar-besaran di Gaza utara pada Kamis (10/10/2024), ketika pasukan Israel terus maju ke kamp pengungsi Jabalia.
"Pengeboman belum berhenti. Setiap menit ada peluru, roket dan tembakan ke gedung-gedung dan segala sesuatu yang bergerak," kata Areej Nasr, 35 tahun, setelah melarikan diri dari kamp Jabalia ke Kota Gaza.
Dia menambahkan bahwa mereka yang terluka dalam serangan itu tidak dapat diselamatkan.
“Tidak ada ambulans yang tiba dan tidak ada yang membantu korban luka. Ada puluhan orang tergeletak di tanah,” ujarnya.
Militer Israel, yang mengklaim telah mengepung Jabalia selama sepekan, mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Selasa (8/10/2024), meminta penduduk untuk meninggalkan kamp dan seluruh daerah di sekitar Jabalia.