Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi apartemen di Sloviansk yang dihantam rudal Rusia. (dok. Twitter @MFA_Ukraine)
Kondisi apartemen di Sloviansk yang dihantam rudal Rusia. (dok. Twitter @MFA_Ukraine)

Jakarta, IDN Times - Setidaknya sembilan orang dilaporkan tewas akibat dihantam rudal Rusia di kota Sloviansk, timur Ukraina pada Jumat (14/4/2023) kemarin. Korban tewas termasuk seorang anak berusia 2 tahun.

Selain itu, 21 orang lainnya juga terluka dan sejumlah blok apartemen runtuh. Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat.

“Ada 7 rudal S-300 milik Rusia yang ditembakkan,” kata Gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, dikutip dari Strait Times, Sabtu (15/4/2023).

1. Layanan darurat telah dikerahkan

Usai dihantam rudal Rusia ini, 50 petugas layanan darurat langsung dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Layanan darurat melaporkan bahwa sejumlah bangunan apartemen runtuh akibat serangan rudal Moskow.

“Saya tinggal di seberang apartemen yang runtuh dan saya terkejut ketika sedang tidur, mendengar ledakan besar dan saya langsung berlari keluar dari apartemen saya,” ucap seorang saksi mata di lokasi.

2. Ukraina kecam keras tindakan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam keras ulah Rusia ke permukiman warga di Sloviansk ini.

“Rusia sangat brutal menyerang bangunan tempat tinggal dan membunuh warga sipil,” tegas Zelenskyy.

Sloviansk sendiri terletak di wilayah Donetsk dan masih dikendalikan Ukraina hingga saat ini. Kota tersebut berjarak sekitar 45 kilometer dari Bakhmut, yang menjadi pusat pertempuran Rusia dan Ukraina.

3. Rusia dituding penggal kepala tentara Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.cm/Defense of Ukraine)

Sebelumnya, Zelenskyy juga mengecam pasukan Rusia yang disebut telah memenggal seorang tawanan Ukraina dengan pisau. Meski demikian, belum ada pihak yang bisa memverifikasi secara independen keaslian video tersebut.

Video itu memperlihatkan seorang pria berseragam memenggal kepala seorang pria yang mengenakan pita lengan kuning yang biasa digunakan oleh tentara Ukraina. Terdapat indikasi bahwa korban mungkin masih hidup saat pemenggalan dimulai.

Editorial Team