Jakarta, IDN Times - Pemerintah Singapura ternyata tak hanya mengurusi aspek ekonomi, politik, kesehatan, maupun pertahanan. Akan tetapi, pengelolaan rumah bordil di wilayah Geylang juga tak luput dari pengelolaan pemerintah. Geylang memang menjadi tempat bernaungnya ratusan rumah bordil yang menyediakan kegiatan prostitusi.
Penduduk setempat bernama Cai Yinzhou mengatakan rumah bordil di Geylang harus memiliki izin dan diatur oleh pemerintah. Pekerjaan seks bisa dikatakan legal kegiatannya jika dilakukan di dalam rumah bordil yang ada di wilayah Geylang dengan luas sekitar 10 kilometer persegi. Kegiatan prostitusi di sana, disinyalir menelan biaya setidaknya satu juta dolar Singapura untuk satu kali transaksi.