Dikutip Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa sedikitnya 38.011 warga Palestina telah tewas dan 87.445 lainnya terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Konflik ini meletus pada 7 Oktober, ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang dan membuat sekitar 250 lainnya disandera.
Perang yang terus berkecamuk juga memicu wabah penyakit dan kekurangan gizi, sehingga semakin menambah tekanan pada sistem kesehatan di Gaza.
Sementara itu, penyaluran bantuan telah terhambat sejak penutupan penyeberangan Rafah, yang menghubungkan Mesir dan Gaza, pada Mei. Beberapa pejabat mengatakan bahwa sebanyak 2.500 truk sedang menunggu untuk masuk ke Gaza, dan gudang-gudang di Mesir hampir penuh.
“Kami memiliki ratusan truk yang kini menumpuk di Rafah karena penutupan Rafah dan koridor lainnya. Kami menghadapi pembatasan besar untuk menjangkau masyarakat Gaza,” kata Abdullah al Rabeeah, kepala Bantuan Kemanusiaan Raja Salman dan Pusat Bantuan (KSRelief) pada Kamis.