Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasukan militer Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Inggris, pada Minggu (3/9/2023), mengatakan bahwa Rusia berusaha mencari warga asing untuk bergabung dengan pasukannya. Ini karena jumlah korban pasukan Rusia di Ukraina terus meningkat.

Kementerian mengatakan, Kremlin berusaha merekrut pekerja migran dari negara-negara bekas Uni Soviet. Di antaranya adalah pekerja dari Armenia, Kazakhstan, dan Uzbekistan.

Pemerintah Rusia jarang sekali secara rinci menyampaikan berapa banyak tentara yang tewas dalam perang di Ukraina. Namun, para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa korban militer Moskow hampir 300 ribu, dengan 120 ribu tewas dan 180 ribu lainnya luka-luka.

1. Menghindari mobilisasi domestik

ilustrasi Rusia (Pexels.com/Happy Donut)

Rusia sebelumnya telah melakukan mobilisasi militer untuk melayani perangnya di Ukraina. Tapi kali ini, Kremlin dikabarkan mencoba untuk menghindari hal itu karena kebijakan tersebut tidak populer.

Selain itu, Rusia juga sedang bersiap untuk melakukan pemilihan presiden pada 2024, sehingga mobiliasi tidak akan menguntungkan secara politis.

Dilansir Independent, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, Moskow berupaya merekrut pekerja migran di negaranya untuk bergabung dengan militer. Ini khususnya pekerja dari Armenia, Kazakhstan dan Uzbekistan.

"Rusia kemungkinan ingin menghindari tindakan mobilisasi domestik lebih lanjut yang tidak populer menjelang pemilihan presiden tahun 2024," kata kementerian tersebut.

2. Tawaran gaji awal sekitar Rp30 juta

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di