Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa ketika membuka latihan perang bersama Garuda Shield di Baturaja, Sumatera Selatan (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)
Latihan bersama AL dengan AL negara-negara ASEAN dan Rusia digelar usai Indonesia jadi tuan rumah latihan bersama pasukan TNI Angkatan Darat dengan militer Amerika Serikat. Latihan perang yang diberi nama Garuda Shield menjadi yang terbesar yang pernah diadakan oleh Indonesia. Latihan tempur itu diklaim terbesar karena diikuti 4.528 personel, baik militer dari Indonesia maupun Negeri Paman Sam.
Di dalam instruksi ketika apel, Jenderal TNI Andika Perkasa yang ketika itu masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menegaskan, latihan bersama itu bukan untuk pamer kekuatan militer.
"Tujuan dari latihan bersama ini bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD, melainkan mengembangkan materi pelajaran lain," kata Andika melalui keterangan tertulis pada 4 Agustus 2021.
Latihan bersama tersebut, kata Andika, dilakukan pada masa-masa sulit pandemik COVID-19. Maka, sejak tiba di Tanah Air, semua pasukan asal Negeri Paman Sam menjalani tes swab PCR lebih dulu. Selain itu, momennya bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Amerika Serikat.
"Saya berharap Latma Garuda Shield-15/2021 ini dapat terus kita tingkatkan sebagai simbol kekuatan dan wujud diplomasi militer kita, dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan," ujar Andika.
Menurut keterangan dari TNI AD, latihan bersama Garuda Shield digelar pada 1-14 Agustus 2021 di tiga titik. Selain Baturaja, latihan Garuda Shield juga digelar di Amborawang, dan Makalisung. Latihan itu seolah ingin mengirimkan pesan kepada China bahwa Indonesia pun terbuka untuk bermitra dengan Negeri Paman Sam.