Rusia Bakar Gas ke Udara Usai Pangkas Pasokan ke Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Rusia membuang sejumlah besar gas alam dengan cara membakarnya ketika Negara Beruang Merah itu memangkas pasokan gas ke Uni Eropa (UE), menurut sejumlah ilmuwan dan analis. Kobaran api besar berwarna jingga terlihat di dekat perbatasan Finlandia.
Para analis dari konsultan energi Rystad di Norwegia menggambarkan hal itu sebagai bencana lingkungan. Volume gas yang dibakar ke atmosfer diperkirakan setara dengan 0,5 persen kebutuhan gas UE per hari, demikian dikutip ANTARA dari Reuters, Sabtu (27/8/2022).
1. Uni Eropa tuding Rusia gunakan gas sebagai senjata untuk membalas sanksi atas invasi Ukraina
Kobaran api besar tampak dalam citra-citra satelit di atas Portovaya, lokasi stasiun kompresor bagi jaringan pipa gas Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik ke arah Jerman.
Rusia telah mengurangi aliran gas melalui pipa itu hingga kapasitasnya menjadi hanya 20 persen. Negara itu juga berencana untuk menghentikan aliran gas selama tiga hari pekan depan untuk pemeliharaan turbin.
Uni Eropa menuduh Rusia menggunakan gas sebagai senjata untuk membalas sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Moskow atas invasinya di Ukraina.
Pembakaran gas adalah praktik biasa dalam produksi minyak dan gas, tetapi volume gas yang dibakar Rusia begitu banyak dan waktunya dianggap sensitif karena dilakukan bersamaan dengan pengurangan pasokan. Perusahaan energi raksasa Rusia, Gazprom, tidak membalas permintaan untuk berkomentar.
"Tingkat volume pembakaran secara pasti sulit diukur, tetapi diyakini berada pada level sekitar 4,34 juta meter kubik per hari. Ini sama dengan 1,6 miliar meter kubik (bcm) dalam basis tahunan dan setara dengan sekitar 0,5 persen kebutuhan gas UE," tulis sejumlah analis Rystad.