Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin Iran, Hassan Rouhani dan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat keduanya bertemu. twitter.com/mfa_russia
Pemimpin Iran, Hassan Rouhani dan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat keduanya bertemu. twitter.com/mfa_russia

Moskow, IDN Times - Rusia berencana kembali tingkatkan hubungan bilateralnya dengan Iran. Meskipun Iran telah diberi sanksi dari PBB atas tuduhan percobaan senjata nuklir oleh AS, yang menyebabkan negara di Timur Tengah tersebut mendapatkan embargo.

Dilansir dari Tehran Times, pertemuan pemimpin kedua negara sudah direncanakan pada akhir tahun ini. Pemimpin kedua negara berencana untuk meningkatkan kerjasama militer setelah berakhirnya sanksi PBB pada bulan Oktober 2020 mendatang.

1. Sanksi PBB pada Iran akan berakhir pada Oktober 2020

Berdasarkan The Defense Post, sanksi yang diberikan kepada Iran berupa embargo dalam bentuk pembelian persenjataan konvensional oleh negara di Timur Tengah tersebut dari luar negeri. Namun sanksi yang telah dikenakan sejak tahun 2015 tersebut akan berakhir pada tanggal 18 Oktober mendatang. 

Berakhirnya sanksi tersebut membuat jalan bagi Rusia untuk tingkatkan kerjasama militer dengan Iran. Bahkan rencananya Iran akan membeli sejumlah pesawat Su-30SM, misil pertahanan K-300P Bastion-P dan S-400 Air Defense System, dikutip dari Tehran Times

2. AS ngotot kenakan sanksi baru pada Iran

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo ketika kembali ke Washington D.C. twitter.com/SecPompeo

Pada Agustus 2020 lalu, AS mencoba untuk merancang kembali sanksi pada Iran yang akan segera berakhir. Akan tetapi AS gagal mendapatkan persetujuan dari anggota tetap PBB lainnya. Bahkan Rusia menentang keras atas usulan AS untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Iran pada Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Tehran Times

Meskipun begitu AS tak tinggal diam, melalui Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, Washington akan berupaya mencegah Iran untuk dapat membeli tank dari Tiongkok dan pesawat dari Rusia, melansir dari Daily Sabah.

3. Rusia tidak takut akan sanksi AS apabila bekerjasama dengan Iran

Deputi Kementerian Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov saat menghadiri konferensi pers. twitter.com/A__Alimov

Mengutip dari TASS, Iran Moskow tidak takut akan potensi sanksi yang akan diberlalukan bagi siapapun yang bekerjasama dengan Iran. Bahkan Deputi Kementerian Pertahanan Rusia, Sergei Ryabkov berkata bahwa,

"Kami tidak takut sanksi dari AS, karena kami sudah terbiasa dan itu tidak akan mengubah kebijakan kita sama sekali. Kerjasama kita dengan Iran dalam berbagai bidang, kerjasama pertahanan akan bergantung pada kedua negara"

Sebelumnya AS akan menghukum siapapun yang bekerjasama dengan Iran, termasuk salah satunya yang mau bekerjasama dengan menjual atau membeli persenjataan dari ataupun ke Iran. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team