Rusia: Bantuan AS ke Ukraina Akan Berakhir Memalukan

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, pada Minggu (21/4/2024) menyebut bahwa bantuan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Ia menyebut Ukraina akan tetap kalah meski menerima bantuan dari AS.
Belakangan ini, Ukraina terus mendesak AS untuk mengirimkan bantuan militer ke negaranya dalam melawan gempuran Rusia. Kiev mengharapkan Washington bersedia membantunya seperti yang sudah diberikan kepada Israel dalam mengadang misil Iran.
1. Sebut langkah AS akan berakhir seperti di Vietnam dan Afghanistan
Zakharova mengungkapkan, bantuan senilai 60,84 miliar dolar AS (Rp987,26 triliun) kepada Ukraina hanya akan membuat malu AS. Ia menyebut langkah AS untuk membantu Ukraina ini akan berakhir seperti konflik di Vietnam dan Afghanistan.
"Washington sudah masuk dan tenggelam lebih dalam ke perang hybrid melawan Rusia yang akan menjadi sebuah suara keras dan bencana memalukan bagi AS, seperti yang sudah terjadi di Vietnam dan Afghanistan," tutur Zakharova, dikutip Reuters.
"Rusia akan mengambil langkah tanpa syarat dan respons tegas untuk menyelesaikan permasalahan menanggapi sikap AS yang sudah semakin dalam terlibat dalam perang di Ukraina," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa AS ingin Ukraina melawan hingga terbunuhnya etnis Ukraina terakhir, termasuk ingin Kiev melancarkan serangan ke dalam teritori Rusia dan membunuh warga sipil.
2. Bantuan ke Ukraina, Israel, Taiwan akan memperparah krisis global
Zakharova sudah melayangkan penolakan terhadap keputusan Parlemen AS untuk kembali memberikan bantuan kepada Ukraina, Israel, dan Taiwan. Ia menyebut tindakan itu akan memperparah krisis global.
"Alokasi bantuan militer AS ke Ukraina, Israel, dan Taiwan akan memperarah kondisi krisis global. Ini adalah bentuk dukungan terhadap rezim teroris Kiev dan intervensi urusan dalam negeri China soal Taiwan," ungkapnya, dilansir The Moscow Times.
"Bantuan dan dukungan kepada Israel menunjukkan bahwa adalah sebuah langkah langsung Washington dalam memperparah situasi di Timur Tengah," sambungnya,
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengungkapkan, bantuan ke Ukraina ini adalah langkah untuk memperkaya AS dan menghancurkan Ukraina, serta membunuh lebih banyak warga Ukraina imbas dukungan kepada rezim Kiev.
3. Rusia sebut temukan jejak Ukraina di dalam serangan teroris di Moskow
Jaksa Agung Rusia, Igor Krasnov, mengungkapkan bahwa terdapat jejak Ukraina dalam serangan di Crocus City Hall. Ia menyebut saat ini jajarannya sedang mengupayakan dalam mengidentifikasi instigator di balik serangan teroris ini.
"Serangan teroris di Crocus City Hall, Moskow yang menyebabkan ratusan orang tewas, termasuk anak-anak sudah mengejutkan seluruh komunitas global. Ini adalah konsekuensi dari standar ganda dalam melawan kriminal," terang Krasnov, dilansir Tass.
"Tentu saja, kami akan mengupayakan segalanya dalam mengidentifikasi seluruh penggagas, pendukung, penyebar ideologi teroris ini dan menghukumnya. Hukuman sudah menunggu mereka. Namun, Jejak Ukraina sudah nampak jelas," tambahnya.