Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia, pada Rabu (10/5/2023), mencabut status larangan penerbangan dan aturan visa bagi warga Georgia. Keputusan ini disebut sebagai upaya meningkatkan hubungan Rusia-Georgia yang sempat merenggang akibat larangan penerbangan sejak 2019. 

Pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sudah menyinggung soal kemungkinan pembukaan penerbangan kedua negara. Ia pun mengapresiasi pemerintah Georgia lantaran tidak mengikuti Barat untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia.

1. Rusia akan operasikan tujuh penerbangan dalam sepekan

pesawat maskapai Aeroflot (pexels.com/pixabay)

Kementerian Transportasi Rusia menyatakan, maskapai Moskow akan mengoperasikan tujuh penerbangan dalam sepekan ke Tbilisi. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi komunikasi dan kontak kedua negara. 

Selain menyediakan penerbangan, warga Georgia juga difasilitasi dengan pembebasan visa masuk ke Rusia selama 90 hari mulai Senin (15/5/2023). Ini merupakan kabar baik. Sebab, Rusia memberlakukan visa bagi warga Georgia sejak 2000 dengan alasan maraknya terorisme, dilaporkan Reuters.

Padahal, Georgia sejak 2012 telah membebaskan warga Rusia masuk ke negaranya hingga setahun lamanya, termasuk memberikan hak bekerja. Maka dari itu, Georgia menjadi destinasi utama warga Rusia yang melarikan diri di tengah konflik Rusia-Ukraina. 

Sejak pecahnya perang Rusia-Georgia 2008, Moskow dan Tbilisi diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Rusia pun kemudian mengakui kemerdekaan Ossetia Selatan dan Abkhazia. 

2. Georgia sambut baik keputusan Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di