Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rapat Dewan Keamanan PBB (twitter.com/louis charbonneau)
Ilustrasi rapat Dewan Keamanan PBB (twitter.com/louis charbonneau)

Jakarta, IDN Times - Rusia dan China dilaporkan telah menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kecaman atas serangan udara Myanmar di Sagaing yang menewaskan 50 orang. Rancangan kecaman ini diusulkan oleh Inggris, yang meminta pertanggungjawaban junta Myanmar soal insiden ini.

"Ada informasi yang saling bertentangan soal keadaan serangan tersebut. Pertama, kami harus memiliki gambaran yang jelas," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (13/4/2023).

Sementara itu, seorang diplomat senior China di PBB mengatakan DK PBB harus mendorong pihak-pihak di Myanmar untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan rekonsiliasi.

1. Sidang tertutup akan digelar lagi hari ini

Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Setelah ditolak usulannya, Inggris berencana untuk kembali membahas serangan udara Myanmar dalam sidang tertutup hari ini (13/4/2023).

Pada Desember 2022 lalu, DK PBB sempat mengadopsi resolusi pertamanya soal Myanmar untuk menuntut diakhirinya kekerasan dan mendesak junta militer untuk membebaskan semua tahanan politik.

2. Junta Myanmar akui lakukan serangan udara di Sagaing

Editorial Team

Tonton lebih seru di