Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pesawat nir awak. (pixabay.com/ Military_Material)

Intinya sih...

  • Rusia dikabarkan memiliki program rahasia di China untuk mengembangkan dan memproduksi drone serangan jarak jauh yang digunakan dalam perang melawan Ukraina.
  • Drone G3 dapat melakukan perjalanan sejauh 2.000 km dengan membawa muatan 50 kg, memungkinkan Rusia untuk melakukan serangan jarak jauh dengan presisi tinggi.
  • Kupol dilaporkan memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan UAV serangan REM 1 buatan China dengan muatan 400 kg dalam waktu delapan bulan.

Jakarta, IDN Times - Rusia diduga memiliki program rahasia di China untuk mengembangkan dan memproduksi drone serangan jarak jauh yang digunakan dalam perang melawan Ukraina. Informasi ini terungkap dari laporan eksklusif Reuters pada Kamis (26/9/2024), berdasarkan dua sumber dari badan intelijen Eropa dan dokumen yang mereka tinjau.

IEMZ Kupol, anak perusahaan Almaz-Antey milik negara Rusia, dilaporkan telah mengembangkan dan menguji terbang model drone baru bernama Garpiya-3 (G3) di China dengan bantuan spesialis lokal. Dalam laporan kepada Kementerian Pertahanan Rusia, Kupol menyatakan dapat memproduksi drone termasuk G3 dalam skala besar di pabrik di China untuk digunakan di Ukraina.

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di