Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh Rusia berencana untuk meledakkan bendungan besar yang akan membanjiri petak Ukraina selatan. Tuduhan itu dilayangkan setelah pasukan Ukraina bersiap mendorong pasukan Moskow dari Kherson.

Melalui pidatonya pada Jumat (21/10/2022) malam, Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menanam bahan peledak di dalam bendungan besar Nova Kakhovka, yang menahan reservoir besar yang mendominasi sebagian besar Ukraina selatan.

“Sekarang semua orang di dunia harus bertindak dengan kuat dan cepat, untuk mencegah serangan teroris Rusia yang baru. Menghancurkan bendungan berarti bencana skala besar,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

1. Ukraina minta dunia wanti-wanti Rusia soal ancaman dari meledakkan bendungan

Volodymyr Zelenskyy, presiden Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Pada awal pekan ini, Rusia menuduh Kiev telah meroket bendungan dan berencana untuk menghancurkannya. Pejabat Ukraina menilai tuduhan itu sebagai propaganda dan menuduh Moskow-lah yang sesungguhnya ingin menyerang bendungan itu, kemudian menyalahkan Kiev.

Baik Rusia atau Ukraina, tidak ada pihak yang memberikan bukti untuk mendukung tuduhan mereka.

Jika bendungan yang dibangun pada era Uni Soviet itu benar-benar diledakkan, tembok yang menahan banjir akan hancur dan airnya sebagian besar akan memenuhi Kherson. Jika itu terjadi, tentu pasukan Ukraina yang dirugikan karena sedang membuat kemajuan di wilayah itu.

Itu juga akan menghancurkan sistem kanal yang mengairi sebagian besar Ukraina selatan, termasuk Krimea, yang direbut Moskow pada 2014.

Zelenskyy mengatakan, pemotongan pasokan air ke selatan juga dapat memengaruhi sistem pendingin Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Dia meminta para pemimpin dunia untuk menjelaskan bahwa meledakkan bendungan sama saja seperti Rusia menggunakan senjata pemusnah massal.

2. Skala serangan pasukan Rusia mulai menurun di Kherson

Seorang anggota tentara Rusia terlihat dalam kendaraan bersenjata BTR-82 saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Salah satu pertempuran paling penting, saat invasi memasuki bulan ke-8, akan segera terjadi di dekat bendungan. Di saat yang sama, pasukan Ukraina mulai bergerak maju di sepanjang tepi barat Sungai Dnieper, yang bertujuan untuk merebut kembali kota Kherson dan mengepung ribuan tentara Rusia.

Awal pekan ini, komandan perang Rusia Sergei Surovikin mengakui bahwa situasi di Kherson sangatlah sulit.

Pada Jumat, pasukan Ukraina yang berjaga di bagian depan utara Kherson mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengurangi serangannya.

“Mereka telah menembak lebih sedikit mulai sekitar tiga minggu lalu. Dan drone mereka kurang aktif,” kata tentara Ukraina bernama Myhailo.

“Mungkin sudah sekitar satu bulan tidak ada lagi penembakan. Ini harus selesai di beberapa titik. Amunisi mereka tidak bisa bertahan selamanya,” tambah Sasha.

3. Rusia disebut bakal mempertahankan Kherson

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Pada Jumat, Kremlin mengesampingkan pertanyaan tentang apakah Presiden Vladimir Putin telah memberikan perintah kepada pasukan Rusia untuk mundur dari Kherson.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, sekitar 2 ribu orang Rusia yang baru dimobilisasi telah tiba di wilayah tersebut, untuk mengisi kerugian dan memperkuat unit di jalur kontak.

“Kota Kherson, seperti benteng, sedang mempersiapkan pertahanannya,” kata Kirill Stremousov, pejabat Rusia yang ditempatkan di Kherson.

Pejabat pendudukan Rusia telah memulai apa yang mereka katakan sebagai evakuasi puluhan ribu warga sipil di seberang sungai dari kota-kota di tepi barat. Mereka menuduh Kiev menembaki kapal feri, yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil.

Sementara, Ukraina mengaku hanya menembak tongkang setelah jam malam ketika tidak ada warga sipil yang keluar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team