Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Rusia dan Tajikistan (twitter.com/mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tajikistan, Ramazon Rahimzoda, mengatakan bahwa ratusan tahanan asal negaranya di Rusia dikirim ke medan perang di Ukraina. Namun, ia tidak mengatakan secara detail mengenai pernyataannya tersebut, katanya pada Minggu (13/8/2023). 

Di tengah perang Rusia-Ukraina, relasi Rusia-Tajikistan sempat memanas akibat dugaan warganya dikirimkan ke medan perang di Ukraina.

Dushanbe juga sempat memanggil Duta Besar Rusia atas kabar pemukulan mahasiswa Tajikistan di Rusia oleh FSB (Dinas Intelijen Rusia).

1. Tidak ada pertukaran data antara Rusia-Tajikistan

Rahimzoda menekankan bahwa Rusia tidak memberikan informasi kepada Tajikistan soal warganya yang dikirim ke Ukraina. Menurutnya memang tidak ada kesepakatan antara kedua negara soal pertukaran data. 

Pernyataan ini merupakan yang pertama kalinya pejabat tinggi Tajikistan membeberkan data terkait jumlah tahanan asal negaranya di Rusia yang dikirimkan ke medan perang. Sebelumnya, media lokal mengidentifikasi 20 warga Tajikistan yang dikirim ke medan perang dan tewas. 

Dilansir Asia-Plus, tentara swasta Wagner disebut telah merekrut anggota di berbagai penjara di Rusia. Mereka menawarkan amnesti hukuman kepada pelaku kriminal dan imbalan besar atas jasanya di medan perang. 

Terdapat pula kabar bahwa Moskow memang memobilisasi paksa tahanan untuk berpartisipasi dalam perang Ukraina. Namun, Rusia enggan memberikan komentar terkait kabar tersebut. 

2. Pelaku penculikan Wakil Kepala Orienbank diduga anggota Wagner

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di