Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rusia Segey Shoigu melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa telah menggelar latihan serangan nuklir besar-besaran pada Rabu (25/10/2023). Laporan itu ditayangkan di televisi pemerintah.
Shoigu mengatakan latihan militer tersebut digelar sebagai respon jika ada serangan nuklir dari musuh. Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis peluncuran rudal balistik dan jelajah dari darat dan dari kapal selam.
Latihan serangan nuklir juga beriringan dengan isu bahwa Moskow akan menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir. Pada 6 Oktober, Rusia mengumumkan niatnya untuk meniru posisi Amerika Serikat (AS) yang telah menandatangani perjanjian tapi tidak pernah meratifikasinya.