Rusia Jajikan Dukungan Militer Untuk Mali, Kirim Jet dan Helikopter!

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Selasa (7/2/2023), berkunjung ke Mali. Dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop. Dalam pertemuan itu, Lavrov menjanjikan dukungan militer untuk Mali.
Selama satu dekade, Mali telah dikacaukan oleh al-Qaida dan militan bersenjata lain yang berafiliasi dengan ISIS.
Sejak pasukan Prancis mundur dari Mali, Bamako mendekat kepada Rusia untuk mencari bantuan guna melawan para militan. Ini termasuk ribuan tentara bayaran dari Wagner Group yang disebut menjadi instruktur tentara Mali.
1. Rusia klaim telah meningkatkan kemampuan tentara Mali
Hubungan yang memburuk antara Mali dengan mantan kolonial Prancis membuat Bamako beralih mencari dukungan lain, yakni dari Rusia. Pada Selasa, Lavrov berjanji bahwa Moskow akan terus membantu meningkatkan kemampuan militer Mali.
Dalam konferensi persnya, Lavrov menyebutkan pengiriman beberapa jet tempur dan helikopter untuk Bamako pada Agustus 2021, dan menjanjikan lebih banyak dukungan militer.
"Kami telah mengirimkan pesawat yang sangat penting dan ini sangat meningkatkan kapasitas angkatan bersenjata Mali untuk memberantas ancaman teroris," kata Lavrov dikutip VOA Africa.
Prancis membantu Mali pada 2013 setelah bagian utara negara itu dikuasai jaringan jaringan ISIS. Selama hampir satu dekade, Prancis terus membantu meningkatkan stabilitas keamanan Mali, tapi hubungan yang memburuk antara dua negara membuat Paris menarik pasukannya dari Bamako tahun lalu.