Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia mengecam keputusan Uni Eropa (UE) yang melarang warganya masuk menggunakan mobil dan membawa barang pribadi ke negara Eropa. Moskow menganggap kebijakan tersebut adalah tindakan rasis. 

Keputusan ini merupakan lanjutan sanksi terbaru UE kepada Rusia atas invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022. Sejumlah pihak pun menyayangkan kebijakan UE ini karena akan berdampak pada warga Rusia yang menentang kebijakan dari Kremlin. 

1. Kremlin sebut ini adalah bentuk rasisme dari UE

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan bahwa kebijakan larangan masuk barang milik warga Rusia ini adalah bentuk rasisme yang ditunjukkan oleh Uni Eropa. 

"Ini bukanlah kebijakan sanksi, ini tidak akan menguntungkan ekonomi Eropa yang mengalami penurunan. Namun, ini adalah sebuah bentuk rasisme. Ini benar-benar rasisme yang nyata dan sederhana," tutur Zakharova pada Senin (11/9/2023), dikutip Reuters

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev pun ikut mengecam tindakan Eropa dan menyebut ini sama saja dengan meludah ke semua warga Rusia. 

"Mereka memperlakukan warga Rusia seperti setengah binatang dengan asal usul yang buruk. Apa yang dapat kami lakukan? Jelasnya kami tidak akan melakukan pembatasan seperti yang dilakukan UE. Kami tidak rasis. Lebih baik dengan menghentikan hubungan diplomatik dengan UE untuk sementara waktu," sambungnya. 

2. Mobil mewah asal Rusia dilarang masuk ke UE

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di