Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Dilansir VOA News, sidang pada Jumat dilakukan secara tertutup, tapi perwakilan dari kedutaan Australia dan Ceko, bersama dengan jurnalis, diizinkan masuk ke ruang sidang untuk bagian lain dari sidang. Sebelum keputusan sidang dijatuhkan, Kurmasheva menunjukkan gambar anak-anak yang diterimanya.
“Mengingat ini mungkin satu-satunya rumput dan pepohonan yang akan saya lihat musim panas ini, ini sangat berharga,” ujarnya sambil menunjukkan gambar-gambar dari dalam kotak terdakwa yang berdinding kaca. Dia juga berbicara tentang masalah kesehatannya dan mengatakan merasa semakin buruk dan perlu dioperasi.
“Ketidakadilan berlipat ganda setiap hari dalam penuntutan yang kejam dan tidak berguna ini. Hak-hak dasar Alsou sebagai warga negara AS ditolak oleh otoritas Rusia yang kini telah memenjarakannya selama 227 hari,” kata Stephen Capus, presiden RFE/RL.
“Pada saat itu, Alsou bahkan belum menerima satu pun panggilan telepon dengan anak-anak dan suaminya yang tercinta; dia tidak diberi akses konsuler AS serta layanan kesehatan dasar yang memadai. Alsou harus berada di rumah di Praha bersama putrinya membantu mereka belajar. untuk ujian akhir, tidak dikurung di penjara Rusia atas tuduhan yang tidak berdasar,” tambahnya.
Suami Kurmasheva, Pavel Butorin, mengutuk keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X.
“Alsu bukan penjahat. Dia bukan seorang aktivis, bukan anggota oposisi Rusia, dan tidak menimbulkan ancaman bagi pemerintah Rusia. Alsou tidak pantas dipenjara. Dia bukan bagian dari Rusia. Seperti yang dibuktikan oleh keputusan hakim Sukhova hari ini, kita tidak bisa mengharapkan keadilan dari sistem peradilan Rusia. Alsou dan keluarganya bergantung pada pemerintah AS untuk memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk menjamin pembebasannya dengan aman dari penahanan yang salah di Rusia,” kata Butorin.