HUR mengklaim, Rusia sudah berupaya untuk mengembalikan situasi di Aleppo usai serangan mengejutkan dari pemberontak Islamis dengan mengirimkan tentara bayaran dan penerjemah ke Hama. Mereka kemungkinan akan datang dalam waktu dekat.
"Pengiriman ini melibatkan pasukan pembunuh bayaran dari beberapa perusahaan militer di Rusia yang membentuk Korps Afrika. Atas kejadian ini, rencana rotasi tentara Rusia di Suriah terpaksa ditunda," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent.
"Tentara pemerintah Suriah dan unit militer Rusia mengalami kekalahan besar dan terpaksa meninggalkan posisinya, senjatanya, dan peralatan tempur lain. Mereka mundur secara tidak teratur imbas serangan besar pemberontak di Suriah," tambahnya.
Sebagai informasi, Korps Afrika milik Rusia sudah dibentuk sejak 2023 yang terdiri dari tentara, perwira, dan tentara pembunuh bayaran berpengalaman yang pernah bergabung dengan Grup Wagner. Kelompok itu kemungkinan pernah dikirim ke Suriah, Libya, Burkina Faso, dan Niger.