Jakarta, IDN Times - Pada hari Selasa (2/8/2022), Mahkamah Agung Rusia menyatakan Resimen Azov, salah satu unit militer Ukraina, sebagai organisasi teroris. Keputusan tersebut dapat memposisikan tahanan perang Ukraina dari unit itu dalam tuduhan terorisme.
Resimen Azov adalah unit penting Ukraina dalam mempertahankan kota Mariupol. Para pejabat Rusia telah berulangkali menggambarkan unit militer itu sebagai neo-Nazi yang diduga melakukan kekejaman.
Seiring dengan kota Mariupol yang jatuh ke tangan Rusia, banyak anggota Resimen Azov yang ditangkap dan kini ditahan oleh Rusia. Sekitar 2.000 pejuang Azov menyerah pada bulan Mei ketika mempertahankan kota itu saat Rusia menggempurnya secara habis-habisan.