Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa keputusan Jerman sebagai bagian dari "perang yang sudah direncanakan sebelumnya" melawan Moskow.
Kiev selama berbulan-bulan meminta tank milik Barat, dengan alasan mereka sangat dibutuhkan untuk memberikan pasukan daya tembak dan mobilitas demi menerobos garis pertahanan Rusia, serta merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.
Moskow telah berulang kali mengatakan, tank yang dipasok Barat akan hancur dan menolak anggapan bahwa tank itu akan memengaruhi konflik. Sebaliknya, Kremlin mengatakan bahwa bantuan tank hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.
Langkah Jerman diharapkan membuka jalan bagi Polandia, Finlandia, dan sejumlah negara Eropa lainnya untuk menawarkan tank Ukraina dari stok Leopard 2 mereka sendiri.
“Dengan persetujuan pimpinan Jerman, tank tempur Jerman akan kembali dikirim ke ‘front timur’, yang pasti akan menyebabkan kematian tidak hanya tentara Rusia, tetapi juga penduduk sipil,” kata Nechayev.